Istilah-istilah di Bali yang Perlu Diketahui

Update:

Mrs Aning

Belum ada komentar

3 mnt, 26 dtk

Selama ini mungkin sebagian besar dari kita yang pernah datang ke Bali hanya sekedar melihat keindahan alamnya saja. Tanpa kita sadari sebenarnya telinga kita sering mendengar kata-kata yang merupakan istilah dalam bahasa Bali. Atau sudah saking biasanya kita mendengar kata-kata tersebut sampai tidak ngeh kalau itu merupakan bagian dari bahasa Bali.

Memang cukup banyak istilah kata dalam bahasa bali yang seperti sudah umum digunakan. Bali sebagai tujuan wisata lokal dan internasional merupakan wilayah istimewa di Indonesia. Rasanya memang selain mengenal panorama alamnya yang indah kita juga perlu mengetahui secara garis besar istilah kata dalam bahasa Bali yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Salah satu tujuannya adalah agar masyarakat Bali merasa mereka dihargai bukan hanya dieksplorasi tempat wisata saja. Manusia dalam hal ini masyarakat Bali juga merupakan bagian dari “paket wisata” di Bali. Agar kita bisa menjadi lebih dekat dengan masyarakat setempat saat mengunjungi wisata Bali ada baiknya mulai  mengenal bahasa mereka. Mulai dari yang sederhana saja sebagaimana yang ada di dalam tulisan dibawah ini.

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Bahasa Bali

Sejarah Bahasa Bali

Bahasa Bali merupakan bagian dari bahasa Austronesia yang merupakan cabang bahasa Sundik atau lebih spesifik adalah Bali-Sasak. Perlu diketahui bahwa bahasa Austronesia tersebut bukan hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat Bali tetapi juga berlaku di wilayah Lombok terutama pada bagian barat.

Selain itu juga dipakai sebagai bahasa orang Jawa yang ada di ujung timur yaitu Banyuwangi. Jadi jangan heran jika Anda mendengar orang berbicara bahasa Bali tetapi Anda sedang tidak berada disana.

Ada Pengaruh Bahasa Jawa

Dalam banyak literatur kita bisa melihat dan menemukan bahwa cukup banyak istilah kata dalam bahasa Bali yang sangat mirip dengan bahasa Jawa. Ini menunjukkan bahwa memang bahasa Bali mendapatkan banyak pengaruh dari bahasa Jawa. Hal ini memang hal yang lumrah mengingat secara geografis Pulau Bali sangat berdekatan dengan Pulau Jawa.

Selain itu juga menurut sejarah dulunya Pulau Bali termasuk salah satu wilayah yang ditaklukkan oleh Patih Gajah Mada yang turut membawa serta bahasa Jawa kesana. Walaupun sebenarnya banyak kosakata dalam bahasa Bali yang lebih mirip bahasa Melayu tetapi pengaruh penaklukan oleh Gajah Mada membuat pelafalan bahasa Bali menjadi mirip dengan bahasa Jawa.

BACA Juga:  Ini Dia 9 Tips Liburan di Bali saat Nyepi

Kosa Kata dan Istilah Dalam Bahasa Bali

Istilah Bilangan

Dalam bahasa bali kata “bilangan” disebut dengan wilangan. Tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Lalu bagaimana dengan kata-kata untuk menyebutkan angka dalam bilangan menggunakan bahasa Bali? Inilah beberapa contohnya.

– 1 disebut dengan besik atau siki

– 2 disebut dengan kalih, ini sama dengan bahasa Jawa

– 3 disebut dengan telu, sama dengan bahasa Jawa

– 4 disebut dengan papat, sama dengan bahasa Jawa

– 5 disebut dengan lima

Kalau dilihat dari kelima contoh diatas sudah terlihat bahwa istilah angka dalam bahasa Bali sangat mendekati kemiripan dengan bagaimana menyebut angka dalam bahasa Jawa.

Istilah Untuk Menyebut Orang

Anda pasti sudah terlalu sering mendengar sebutan Made, Kadek, Ketut dan nama lainnya dari orang Bali. Bagi kita yang tidak tahu akan berpikir bahwa itu hanyalah sapaan atau sebutan biasa saja untuk orang.

Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Di Bali anak-anak dinamakan dengan menggunakan urutan kelahiran seperti Eko, Dwi, Tri dan lainnya di Jawa. Dan nama tersebut masih dibedakan lagi untuk anak laki-laki dan perempuan.

▪ Nama Anak Laki-laki

– Nama untuk anak pertama biasanya menggunakan Gede, Wayan, Putu

– Nama anak kedua menggunakan Made atau Nengah

– Nama anak ketiga menggunakan Nyoman atau Komang

– Nama anak keempat menggunakan Ketut

▪ Nama Anak Perempuan

– Nama untuk anak pertama biasanya menggunakan tambahan “Luh” sebelum Gede, Wayan, Putu

– Nama anak kedua menggunakan Kadek

– Nama anak ketiga menggunakan Nyoman atau Komang

– Nama anak keempat menggunakan Ketut

Setelah anak keempat akan berulang lagi seperti anak pertama untuk anak kelima dan seterusnya.

Nama Orang Menurut Kasta

Di dalam masyarakat Bali memang mengenal istilah kasta yang disebabkan oleh pengaruh agama Hindu yang dianut oleh mayoritas orang disana. Termasuk dalam pemberian nama pada keturunan-keturunannya.

– Kasta Brahmana yang merupakan kasta tertinggi biasanya menggunakan nama Ida Bagus atau Ida Ayu

– Kasta Ksatria yang merupakan keturunan pejabat (priyayi) biasanya memiliki nama dengan awalan Anak Agung, Cokorda, Gusti atau Desak

– Kasta Waisya yang merupakan keturunan pedagang biasanya menggunakan awalan Ngakan, Kompyang, Si atau Sang

– Kasta Sudra yang merupakan tingkatan terendah dalam tatanan masyarakat tidak menambahkan nama apapun tetapi biasanya langsung dengan nama sesuai urutan kelahiran seperti Made, Putu, Kadek dan lainnya.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Photo of author

Mrs Aning

Saya Aning, seorang perempuan asli Bali. Suka menulis dan buat konten kreator. Hobby travelling membuat tangan ini gatal untuk membagikan cerita melalui web Balipedia, agen resmi tiket wisata di Bali. Bisa pesan disini Bali Safari, Bali Zoo, Watersport Tanjung Benoa, Ayung Rafting, Telaga Waja Rafting, Trans Studio Bali, Dolphin Tour Lovina, dll

Mau booking? WA : 081339-633454

Tags

Tinggalkan komentar