Pengin Berwisata Sambil Belajar? Yuk Telusuri Suasana Kental Budaya Bali Di Desa Adat Tenganan

Update:

Mrs Aning

Belum ada komentar

3 mnt, 24 dtk

Seperti yang diketahui, Bali merupakan salah satu daerah yang dikenal memiliki banyak sekali budaya dan selalu menjunjung tinggi adat istiadat peninggalan dari nenek moyang. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang tertarik berkunjung ke sini selain karena potensi wisatanya yang begitu besar, tetapi juga tertarik untuk melihat budaya bali yang begitu unik dan mengagumkan. Penasaran?

Jika membahas tentang budaya, Anda pasti sudah tidak asing dengan Pulau Dewata ini. Banyak sekali budaya di sana yang masih sangat kental sampai sekarang ini.

Di masing-masing daerah di sana memiliki tradisinya masing-masing salah satunya Desa Tenganan. Banyak wisatawan datang ke sana untuk mengetahui serta belajar lebih tentang budaya unik di sana yang akan memberikan pengalaman seru.

Suasana Belajar Kebudayaan di Desa Adat Tenganan

Bahasa Yang Digunakan Masyarakat

Suasana yang masih sangat kental dirasakan adalah penggunaan bahasa yang dituturkan masyarakat setempat. Di desa ini, penggunaan bahasa Bali Madia sudah umum digunakan. Jadi, Anda jangan kaget jika menjumpai mereka sedang berbincang-bincang menggunakan bahasa mereka. Bahasa yang digunakan memiliki keunikan logat yang berbeda dengan logat daerah lainnya.

Bahasa Bali madia sendiri memiliki keunikan pada pengucapan terakhirnya. Jadi, setiap logat yang dituturkan selalu berakhiran “a”. Bahasa ini selalu digunakan untuk berbincang dengan tamu yang datang. Salah satu panggilan unik bahasa ini untuk laki-laki dan perempuan yaitu Cong (Laki-laki) dan Nyi (Perempuan). Tentu, dengan liburan ke sini, Anda dapat belajar bahasa ini dengan warga sekitar dengan mudah.

Desain Rumah Adat Sekitar

Desa ini memiliki bangunan adat (Bale-bale) yang membuatnya menjadi sangat terasa kesan budayanya. Tentu, hal ini akan Anda jumpai ketika pertama kali memasuki desa ini. Bangunan adat ini dipercaya sangat jarang ditemukan di daerah lainnya. Ada dua fungsi bangunan adat tersebut, yaitu untuk tempat diadakannya kegiatan adat masyarakat setempat dan digunakan untuk tempat tinggal.

Bale-bale ini biasa dibangun berjejer satu sama lain mulai dari arah selatan sampai dengan utara. Setiap Bale-bale memiliki nama yang berbeda. Bale Agung berada di lokasi yang paling selatan dan dilanjutkan dengan  Bale Kulkul di sebelah utara nya, dan masih banyak lagi Bale yang ada di san misalnya Bale Gambang, Bale Glebeg, Bale Petemu Kaje, Bale Ayung, dan masih banyak lagi.

Kerajinan Tangan Unik dan Tradisional

Berbicara tentang kerajinan tangan, sebagian besar penduduk Desa Tenganan bermata pencaharian sebagai petani. Namun beberapa diantaranya juga bermata pencaharian sebagai pengrajin. Perlu Anda ketahui di desa ini Anda akan menemukan berbagai macam kerajinan khas Bali yang mungkin tidak bisa Anda jumpai ditempat lainnya.

BACA Juga:  Siapa Bilang Cuma Pantai, Berikut Museum yang Bisa Dikunjungi di Bali

Beberapa kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat Desa Tenganan seperti anyaman bambu, ukir-ukiran, lukisan diatas daun lontar, kain tenun dan masih banyak kerajinan lainnya yang tentu sangat unik dan menarik. Bagi Anda yang suka berburu oleh-oleh khas daerah Bali, kurang lengkap rasanya jika tidak membeli kain Tenun khas dari Desa Tenganan yang sudah sangat mendunia.

Dari sekian banyaknya kerajinan yang bisa di jumpai di Desa Tenganan salah satu jenis kerajinan yang paling populer di Desa ini yaitu kerajinan Kain Tenun. Proses pembuatan kain tenun ini dengan menggunakan teknik dobel dimana teknik tersebut merupakan teknik tenun satu-satunya yang berasal dari Indonesia.

Tradisi Tahunan Yang Dilakukan

Terakhir, tradisi atau budaya yang bisa Anda jumpai ketika berwisata ke Desa Tenganan yaitu melihat kegiatan budaya yang diselenggarakan setiap tahunnya. Bagi Anda yang masih belum tahu, setiap tahun tepatnya di bulan Juni Desa Tenganan selalu menggelar tradisi Mageret pandan. Apa itu tradisi Mageret pandan?

Mageret Pandan merupakan salah satu tradisi yang sangat unik dimana sepasang pemuda desa saling memukul dengan menggunakan duri yang terdapat di daun pandan. Daun-daun pandan yang dipakai tersebut nantinya dipukulkan pada bagian atas punggung hingga terluka dan berdarah. Bagaimana sangat unik sekali, bukan? Tradisi ini hanya bisa Anda jumpai di Desa Tenganan saja.

Nah setelah perang tersebut selesai, selanjutnya luka-luka yang ada segera dibersihkan dan diobati dengan obat tradisional khas dari Desa Tenganan yang berasal dari umbi-umbian. Tradisi Mageret Pandan ini dilakukan untuk melatih fisik dan mental dari penduduk setempat khususnya para pemuda. Bagi Anda yang ingin mengabadikan moment tersebut bisa mengfotonya karena sudah diperbolehkan.

Bali memang kental akan tradisi dan budaya yang begitu unik dan menarik. Tidak heran jika tempat ini selalu dipadati oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang haus akan hiburan budaya yang mungkin tidak bisa dijumpai ditempat lainnya. Nah itu tadi sedikit review singkat tentang Desa Tenganan yang begitu kental akan syarat budaya. Semoga Informasi diatas bermanfaat untuk Anda.

Tanggapan Anda tentang info ini?

Silakan beri nilai!

Nilai rata-rata 5 / 5. Vote count: 1

Jadilah orang pertama beri nilai

Photo of author

Mrs Aning

Saya Aning, seorang perempuan asli Bali. Suka menulis dan buat konten kreator. Hobby travelling membuat tangan ini gatal untuk membagikan cerita melalui web Balipedia, agen resmi tiket wisata di Bali. Bisa pesan disini Bali Safari, Bali Zoo, Watersport Tanjung Benoa, Ayung Rafting, Telaga Waja Rafting, Trans Studio Bali, Dolphin Tour Lovina, dll

Mau booking? WA : 081339-633454

Tags

Tinggalkan komentar